Friday, April 4, 2014


Bismillahirrahmanirrahim...

Kaifahalukum ya akhi wa ukhti? Moga terus kuat & sabar dlm mengharungi liku2 hidup yg mendatang...InsyaAllah =)

Alhamdulillah...
Beginilah kehidupan. Kekadang itu, kita tidak perlu melakukan kesalahan dan selepas itu baru ingin ambil pengajaran. Melalui kesalahan orang lain juga mampu kita ambil pengajaran dan tanamkan dalam diri bahwa kita tidak akan mengulangi kesilapan yang mereka lakukan.

Setiap perjalanan kehidupan mesti penuh onak dan duri. Kehidupan kita tidak dihamparkan dengan karpet permaidani yang indah. Jalannya penuh liku... Walaupun perlu berhenti seketika, jangan cepat futur! Teruskan langkahmu duhai diri. Derapan kaki itu mesti digagahkan buat menuju destinasinya. Rugi bukan kalau langkah dah dimulai, tapi berhenti ditengah jalan pula. Aduh...... Tersangatlah rugi.

Tanamkan dalam diri dan jauh ke lubuk hatimu!!! Aku kuat. Aku boleh. Aku mampu. Jalan dah tersedia didepanku. Cuma perlu aku sahaja untuk melangkah pergi...

Biarlah dimulai dengan Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah ^_^
Semoga setiap langkah itu diredai Allah dan semoga segala penat itu bisa membuahkan hasilnya kelak, ameen...

Jiwa Syurga!

Bismillahirrahmanirrahim...
Salam dari kami untukmu para mujahid...
Sambutlah seruan ini kepada para perindu syahid...
Salam dari kami untukmu...
Wahai Para Mujahid yang sejati...
Janganlah kau gentar atau ragu...
Di dalam menapaki jalan ini...
Terus kobarkanlah perjuanganmu...
Untuk meraih kemenangan yang hakiki...
Mujahid sejati yang berjiwa badar...
Kukuhkanlah semangatmu jangan pernah pudar.
Walau musuh Allah menghina dan memakar (menyerang)...
Mujahid sejati tetap tegar tiada gentar...

Tika ini aku cuba bayangkan susuk tubuh mujahid itu. Subhanallah... Jiwanya! Semangatnya! Akhlaknya! Ilmunya! Kekuatan pada dirinya tidak bisa digugat oleh yang lainnya kecuali Allah. Aku doakan moga kalian juga punya 'keinginan' itu! Keinginan menjadi mujahid serta mati syahid... Kenapa? Sama-samalah kita fahami... Hidup kita di dunia ini hanya sementara. Bila tiba masanya, kita bakal dijemput pulang bertemu Sang pencipta, Allah s.w.t. Itu yang pasti.

Tetapi, pernah atau tidak, kalian memikirkan... Bagaimana keadaan pengakhiran hidupku kelak? Dalam keadaan apa aku kembali pada-Nya? Bisakah aku berjumpa dengan Allah? Allahurabbi... Memang itu semua tidak bisa diberi jawapannya yaang tepat. Kerna kita sendiri tahu kehidupan yang akan datang tidak bisa kita ramalkan keadaan-Nya. Hanya Dia yang Maha Mengetahui.

Soalan2 itu punya kisahnya. Sewaktu di zaman sekolah menengah, aku selalu diberi peringatan oleh sahabat2 3S "Sahabat Sampai Syurga". Itu antara pesan mereka. Sentiasalah ajukan soalan2 itu pada diri! InsyaAllah, bila memikirkannya kita akan teringat pada Allah. Teringat pada tujuan sebenar kita diciptakan. Teringat pada kematian yang pasti tiba.

Apabila kita melihat pada soalan2 itu, yang pasti terdetik di qalbu kita nawaitu yg sama!! Apa dia? Subhanallah... Sudah pasti kita mahukan pengakhiran yg baik, husnul khatimah. Jadi, bagi memperolehnya tidaklah sesenang menuturkannya. Nawaitu, Usaha, Doa, Tawakkal ! Itu semua mesti dilakukan. Jadi tak salahkan...? Kalau kita menyiapkan diri sebagai mujahid yang berkeinginan utk mati syahid. Syahid itu hidup. Hidup disisi Ilahi.



  "Jika mahukan pengakhiran hidup yang baik, maka semasa kamu hidup ini carilah & pandulah dirimu mengikut susur jalan yang baik. Siapkan dirimu. Itu sebaiknya. Sememangnya kita hanya mampu merancang, yang menentukan adalah Dia. Tapi ingat ! Usaha dari dirimu sendiri mesti ada."

Pesan ayahandaku:
Bila berada di jalan yang lurus, pandulah dirimu sebaiknya. Jangan g0poh, jangan ghairah. Biasalah... anak muda (syabab) itu punya perasaan ghairah. Tak kira dalam buat kebaikan mahupun keburukan. Kalau ghairah kpd kebaikan xmengapa. Namun, kadang2 keghairahan itu juga membawa kpd kecuaian. Cuai hingga diri mereka terkeluar dari jalan yg lurus itu. Nak buat kebaikan pun biarlah bertepatan dengan apa yang disyariatkan oleh Islam & tidak bercanggah dengan suruhan Allah s.w.t."
 
***
Aku suka melihat mereka yang bercita-cita untuk mnjadi mujahid dan mati syahid. Kenapa? Kerna aku yakin mereka tidak hanya punya cita2. Bahkan mereka mengerahkan kudrat & jiwa mereka buat merealisasikan cita2 itu. Itulah JIWA SYURGA !!! Kadang2 aku cemburu melihat susuk2 tubuh itu. Bila mereka mulakan langkah buat mengejar misi itu, mereka tidak akan futur di tengah jalan. Mereka tetap teguh. Badai yang hadir tetap dihadapi. Tipu jika mereka tidak merasakan akan keperitahan. Setiap luka pada diri mereka menjadi bukti kesungguhan demi mencapai reda Ilahi. Tipu jika mereka tidak goyah. Mereka juga terumbang-ambing di tengah badai, namun mereka bina tali persaudaraan buat menguatkan dan mengukuhkan barisan.

Allahuakbar! Sesungguhnya segala kekuatan dalam diri mereka hadirnya dari Allah Yang Maha Besar. Dia pemilik kekuatan. Andai goyah, andai rebah, mohonlah dari Dia.


                                                             NOTE:

 "selamatlah berjuang walaupun kat mana2 pun. hidup itu sendiri ujian. kita kembar kan. tapi hidup itu kembar ujian. so, kena jaga-jagalah dengan ujian tu. moga adalah balasan yang Allah hitung (semua). rasa nak lawan nie. Allah hitung belake. Lillahi Taala"






Friday, November 9, 2012



Betul ke cinta dia cinta ke akhir hayat ?
“aku cinta kau ! aku sayang kau ! aku perlukan engkau dan aku menginginkan engkau …
Bait bait ungkapan yang selalu disebut, tetapi susah untuk di terjemahi di fahami dan di yakini.
Jika mengungkapkan sesuatu perkataan itu haruslah dilakukan dengan sesungguhnya bukan hanya kata kata kosong betulangkan dusta.
Bercakap soal “CINTA” iya ! masing masing menyatakan mereka setia dan terlalu mencintai si dia.
Lapangkan dada buka minda tanyalah hati sama ada akukah pencinta yang setia ataupun sebaliknya.
Cinta sejati bukanlah hanya ada pada ketika kau bahagia, tersenyum gembira . tetapi cinta sejati itu adalah sebuah perjalanan yang menuju ke destinasi yang diredhai. Cinta sejati bukanlah juga hanya pada keseronokan didunia semata mata tetapi cinta yang sejati membimbing kita hingga ke jannah.
Cinta yang sejati yang sentiasa ada disisi tidak kira sama ada susah, senang, bahagia, sihat mahupun sakit.
Salah satu cinta yang suci adalah ketika salah seorang dari kamu diuji dengan ujian yang amat berat, di uji dengan penyakit yang boleh membawa maut. Pada saat itu dimanakah kekasih kamu? Adakah dia masih disisi ataupun sudah pergi….
Dalam sebuah perjalanan kita telah mempunyai watak tersendiri. Watak yang berbeza beza yang disatukan untuk bersama menuju kearah yang di redhai. Di saat itu kita dapat mengenali hati budi pasangan masing-masing. Disaat itu jangan hanya bermimpi di perhubungan itu tiada ujian.
Saat bersama pelbagai ujian akan ditempuhi , pelbagai rintangan yang di lalui tidak kira susah ataupun senang . kerana itulah yang akan memupuk diri serta menguji ketahanan dalam mempertahankan kebahagiaan sebuah perhubungan . yang diakhir uijannya insyaallah akan membawa kebahagiaan akhirnya.
Buka minda buka hati tanyalah hati apakah aku telah melakukan yang terbaik dalam perhubungan ataupun tidak………
“GENGGAMLAH ERAT  TANGANKU INI JANGAN KAU LEPASKAN JANGAN KAU TINGGALKAN KETIKA SETIBANYA KITA DIPERSIMPANGAN JALAN, KERANA ITU MAMPU MEMBUNUHKU”




KASIH YANG SUCI YANG ABADI PERHUBUNGAN DIREDHAI HINGGA KE BATU NISAN LALU MENANTI DU JANNAH”

Sunday, August 5, 2012

MALAM LAILATUL QADAR !!



Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan yaitu Lailatul Qadr. Apakah sebenarnya Lailatul Qadar ini? Kapankah datangnya? Apa tanda-tandanya? Mengapa orang mencarinya? Dan apa yang harus dilakukan ketika kita menemuinya?

Tulisan di bawah ini semoga bisa membantu dalam memahami lebih jauh tentang Lailatul Qadar dan bagaimana menyikapinya.

Pengertian Lailatul Qadar

Allah Ta ‘ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “ (Al-Qadr: 1-5)

Allah memberitahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan. ”Sesungguhnya Kami menurunkannya (alQur’an) pada suatu malam yang diberkahi.” (Ad-Dukhaan:3) Dan malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta ‘ala: ”Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al- Qur’an. “ (Al-Baqarah: 185).

Ibnu Abbas -radhiallahu ‘anhu- berkata:

“Allah menurunkan Al-Qur’anul Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara berangsurangsur kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun.”

Keistimewaannya

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta ‘ala. Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad-Dukhaan: 4)

Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Qur’anul Karim: “Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?” Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dengan firman-Nya: “Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan.“

Beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, do’a dsb sama dengan beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.

Lalu Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril ‘alaihis salam. Mereka turun dengan membawa semua perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari Allah. Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar” (Al- Qadar: 5)

Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar. Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat Jibril – mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.

Dalam satu hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih)

Adapun maksud qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan shalat tarawih, sholat tahajjud, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat kepada Allah Ta ‘ala.

Waktu Terjadinya Lailatul Qadr

Tentang waktunya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim) Dan di kesempatan lain beliau bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).

Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.

Lalu kapan tanggal pasti lailatul qadar terjadi? Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah telah menyebutkan empat puluhan pendapat ulama dalam masalah ini. Namun pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat yang ada sebagaimana dikatakan oleh beliau adalah lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun (Fathul Bari, 4/262-266). Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, itu semua tergantung kehendak dan hikmah Allah Ta’ala. Wallahu a’lam.

Para ulama mengatakan bahwa hikmah Allah menyembunyikan pengetahuan tanggal pasti terjadinya lailatul qadar adalah agar orang bersemangat untuk mencarinya. Hal ini berbeda jika lailatul qadar sudah ditentukan tanggal pastinya, justru nanti malah orang-orang akan bermalas-malasan.

Doa Ketika Menjumpai Lailatul Qadar

”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)


Tanda-tanda Lailatul Qadar

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Al Baihaqi)

2. Malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar [yang menyilaukan]. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, ““Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR Muslim)

Bagaimana Menyikapi Lailatul Qadar?

Lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah. Barangsiapa yang terluput dari lailatul qadar, maka dia telah terluput dari seluruh kebaikan. Sungguh merugi seseorang yang luput dari malam tersebut. Seharusnya setiap muslim mencamkan baik-baik sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan.” (HR. Ahmad 2/385)

Semoga bermanfaat.

Saturday, August 4, 2012

SOLAT TERAWIH - BANYAK MANFAATNYA



Pada zaman Rasulullah S.A.W., sembahyang Tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat saja supaya tidak menimbulkan sesuatu keberatan. Rasulullah S.A.W juga tidak memberatkan solat ini ditunaikan di masjid kerana tidak mahukan sahabat berfikiran solat ini solat yang wajib. Pada zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab pula beliau menambah lagi menjadikan 20 rakaat kerana beliau berpendapat bahawa orang-orang Islam pada zamannya itu tidak keberatan lagi menunaikan sembahyang sebanyak itu.

Sembahyang ini juga dibuatkan sebanyak 20 rakaat dan ditambah 3 rakaat sembahyang witir. Pada umumnya masyarakat Islam di Malaysia mendirikan sembahyang Tarawih sebanyak 20 rakaat dengan ditambah dengan 3 rakaat sembahyang witir. Penerangan lanjut Solat Sunat Tarawikh

Perkongsian tentang Bilangan solat Tarawikh:


" utamakanlah kualiti dari kuantiti tarawikh, sekiranya banyak namun keadaannya seperti train express beroperasi, kekhusyukkan dan penghayatan itu tidak wujud, maka tarawikh seperti tidak ada erti, walau kita melaksanakannya kerana kita hanya menganggapnya sebagai ia sbg satu kebiasaan yang wujud di bulan ramadhan.., namun jika kuantiti itu selari dengan kualiti tarawikh, maka itu lebih baik.. walau sedikit kuantitinya namun penghayatan itu ada, dan memberi kesan pada si pelaku itulah yang terbaik.."

- Kualiti itu yang perlu diutamakan..

lakukan dengan tenang, jangan tergopoh-gapah.. Kita mampu mengubahnya.. :)

Kepada sesiapa yang menjadi bakal/pernah/berniat menjadi imam solat tarawikh.. anda lah yang memandu 'jemaah' dalam solat tarawikh ini, sama ada lagat spt train express atau dalam keadaan yang tenang . Jika anda solat bersendirian, andalah yang memandunya..

Sketsa ramadhan

Lokasi : Surau Kg XXX


A : (mak cik kg XXX)

B : (anak dara yang baru menetap di kg XXX)


Setelah habis azan Isyak dilaungkan, maka B pun mulakan langkahnya untuk menunaikan solat sunat rawatib dengan menggunakan pakaian yang sedia ada. Si A juga turut bangun dan berdiri di sebelah si B sambil berbisik..

B : nak, kalau nak sembahyang, telekung ada di belakang sana. (sambil menuding jari ke arah rak pakaian itu dan matanya liar memandang diri si A dari kepala hingga ke kaki berulang2 kali)

Si A terkedu.. sambil berkata

B: eh, tak pe mak cik, saya memang biasa solat pakai macam ni je ( B memakai tudung labuh, beserta t-shirt muslimah dan seluar slack hitam panjang, tidak lupa juga stokin tebal)..

Kini si A pula yang tergamam sambil memandang dari atas hingga ke bawah berulang2 kali semula.. seakan2 tidak biasa dengan fenomena ini..

* Pendedahan demi pendedahan perlu diketengahkan kepada masyarakat2 kampung, pedalaman, atau yang tidak biasa dengan fenomena seperti ini, dan kita perlu menyampaikan apa syarat sah dalam solat, bukan hanya memakai telekung sahaja yang menjadi syarat sah solat, bahkan apa sahaja pakaian yang menutup aurat itu dapat dibawa dalam sembahyang..

walaupun pandangan sebahagian dari kita melihat masalah fenomena ini biasa sahaja, namun masalah seperti ini perlu diambil berat juga..